brilliant-insurance-brokers-asuransi-mobil-2

Asuransi Sinarmas Jiwa Mampu Kumpulkan Premi Rp 13,3 Triliun

Bisnis asuransi mampu mencatatkan pertumbuhan pada tahun ini. Salah satunya adalah Asuransi Simas Jiwa.

Perusahaan asuransi Group Sinarmas tersebut berhasil mencatatkan total premi sebesar Rp 13,33 triliun pada kuartal III 2018. Angka ini tumbuh 27,36 persen bila dibandingkan perolehan premi di kuartal III 2017 yang sebesar Rp 10,47 triliun.

Direktur Utama Asuransi Simas Jiwa Soegeng Wibowo yakin perolehan premi Simas Jiwa hingga akhir 2018 akan mencapai target yang sudah ditetapkan yaitu Rp 16,9 triliun.

“Target premi 2018 Rp 16,9 tiliun, dengan capaian per September ini berarti sudah 78,76 persen dari target, dan kami yakin tahun ini bisa capai target,” ujar Soegeng di Jakarta, Rabu (7/11/2018).

Pencapaian premi kuartal III 2018 mayoritas dikontribusikan oleh produk unit link, yakni sebesar 99 persen. Sementara sisanya berasal dari produk tradisional dan syariah.

“Tentunya masyarakat saat ini sangat menyukai produk ini (unit link), kami lebih menyiapkan produk sesuai kebutuhan masyarakat dan ternyata produk ini bisa menjadi produk unggulan kami,” jelas Soegeng.

Untuk kontribusi pemasaran, sebanyak 90 persen premi berasal dari jalur bancassurance. Sedangkan sisanya dari kanal internet atau mobile, agen, dan syariah.

“Kerja sama bancassurance kami ada beberapa bank besar, ada Bank Sinarmas, BCA, Mandiri, ICBC, J-Trust, BJB, Bank Arthagraha, QNB, dan lainnya. Cukup banyak,” katanya.

Yang terbaru, Asuransi Simas Jiwa bekerjasama dengan PT Bank Sinarmas Tbk meluncurkan dua produk bancassurance, yakni Simas Investa Link (SIL) Dollar dan SIL Syariah.

Produk SIL Dollar dan SIL Syariah ini memiliki berbagai keunggulan diantaranya bebas biaya administrasi, biaya akuisisi dan biaya asuransi sehingga tidak mengurangi premi investasi Nasabah, dan Nasabah bebas melakukan top up kapan saja,” jelas Soegeng Wibowo.

Selain itu, aset Asuransi Simas Jiwa per September 2018 mencapai Rp33,61 triliun, meningkat 50,71 persen dibandingkan tahun lalu yang sebesar Rp22,32 triliun. Sedangkan dari tingkat kesehatan, rasio Risk Based Capital (RBC) Asuransi Simas Jiwa masih jauh di atas ketentuan minimal regulator, yakni sebesar 356 persen.

3024727157

AAJI : Potensi Pasar Asuransi Jiwa di Indonesia Masih 93,4 Persen

Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia ( AAJI) Togar Pasaribu mengatakan, potensi kedepan maka masih ada 93,4 persen pasar yang belum digarap. Hal tersebut karena, hingga saat ini baru 6,6 persen masyarakat Indonesia yang memiliki polis asuransi jiwa. “Baru 6,6 persen penduduk Indonesia yang punya polis. Kalau ditanya ke depan soal potensi, tentunya masih besar sekali karena masih ada 93,4 persen pasarnya” ujar Togar di Main Hall Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (6/11/2018).

Dia menambahkan, sumbangsih nilai asuransi jiwa terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia cenderung stabil dari tahun-tahun sebelumnya. Terakhir, menyentuh angka 2,5 persen pada kuartal II tahun 2018. Lebih lanjut, Togar juga mengungkapkan bahwa kinerja asuransi jiwa mengalami perkembangan selama 4 tahun terakhir dari kuarta II tahun 2014 hingga kuartal II 2018 naik cukup siginifikan. “Rata-rata pertumbuhan asuransi jiwa dari kuartal II tahun 2014 hingga kuartal II tahun 2018 yakni untuk premi baru rata-rata sebesar 18,3 persen dan premi lanjutan 10 persen, sehingga total preminya tumbuh rata-rata 15 persen year-on-year (yoy).

Sementara rerata pertumbuhan pendapatan sebesar 4 persen yoy,” ucap dia. Untuk besarannya, hingga kuartal II tahun 2018 premi baru sebesar Rp 59,85 triliun dan premi lanjutan Rp 33,73 triliun, sehingga total premi sebesar Rp 93,58 triliun. Sementara untuk total pendapatan pada kuartal II tahun 2018 sebesar Rp 89,73 triliun. Hal ini menurun dari kuartal yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 116,35 triliun. Menurut, Togar hal ini dipengaruhi karena pasar modal dikuartal II tahun 2018 sangat volatil. “Penyebab turunnya adalah karena pasar modal (IHSG) dikuartal II tahun 2018 memang sangat volatil,” ucap Togar.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul “AAJI : Potensi Pasar Asuransi Jiwa di Indonesia Masih 93,4 Persen”, https://ekonomi.kompas.com/read/2018/11/06/192907626/aaji-potensi-pasar-asuransi-jiwa-di-indonesia-masih-934-persen.

Penulis : Putri Syifa Nurfadilah
Editor : Bambang Priyo Jatmiko

brilliant-insurance-brokers-asuransi-travel

Berisiko Tinggi, Deretan Profesi Ini Perlu Dibekali Asuransi

Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) menyarankan profesi apapun dibekali asuransi, khususnya asuransi jiwa. Asuransi penting untuk melindungi seseorang dari risiko yang kemungkinan timbul saat menjalankan rutinitas profesinya.

Menurut Direktur Eksekutif AAJI Togar Pasaribu asuransi jiwa sebaiknya dimiliki mereka yang profesinya berisiko tinggi, misalnya penyelam, pilot, pramugari, maupun pebalap.

“Semua profesi sebaiknya memiliki asuransi jiwa, apakah penyelam, pembalap, pilot, pramugari, pembalap, dan lain-lain,” kata Togar saat dihubungi detikFinance, Jakarta, Sabtu (3/11/2018).

Togar menyebut, asuransi jiwa mudah didapatkan oleh para pekerja profesi. Bisa dilakukan secara pribadi, bisa juga fasilitasi oleh perusahaan tempatnya mengabdi.

“Bisa sendiri, bisa di fasilitasi perusahaan, bisa juga panggil tenaga pemasar/agen perusahaan asuransi jiwa. Tinggal pilih aja mana nyamannya,” tambah dia.

Togar menambahkan profesi apapun sebaiknya perlu dibekali asuransi jiwa, dan didaftarkan sejak usia dini.

“Diusulkan agar setiap profesi yang berisiko, memiliki asuransi jiwa, termasuk yang tidak berisiko sekali pun,” jelas dia. (hek/hns)

Asuransi Jiwa Sudah Dianggap Penting dan Perlu

Asuransi jiwa kini sudah dipandang penting dan perlu dalam kehidupan sehari-hari. Ini semata bertujuan untuk memproteksi diri dalam menjalani dinamika zaman. Direktur Bancassurance Great Eastern Life Indonesia Nina Ong, mengatakan, aktivitas masyarakat saat ini terbilang semakin padat. Sehingga meningkatkan risiko kehidupan yang bakal mereka hadapi setiap saat. Untuk itu diperlukan asuransi jiwa atau proteksi diri yang tepat. “Sebagai perusahaan asuransi yang memiliki misi untuk membuat hidup lebih baik dengan menyediakan keamanan finansial, mempromosikan kesehatan yang baik dan hubungan yang lebih bermakna, Asset Link Protector merupakan bentuk inovasi kami bagi nasabah untuk mendapatkan proteksi optimal di setiap fase kehidupannya,” tutur Nina di Jakarta Selatan, Rabu (31/10/2018). Great Eastern Life Indonesia dan Bank OCBC NISP sudah meluncurkan produk terbaru mereka bernama Asset Link Protect. Ini merupakan sebuah perlindungan jiwa sekali bayar dengan manfaat jangka panjang.

Nina menilai, meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya asuransi jiwa manjadi peluang perusahaannya yang juga berfokus pada segmen ini. “Sebenarnya, tujuannya (untuk) menjawab kebutuhan masyarakat. Jadi dari produk apapun itu,” sebutnya. Dia menyebutkan, untuk memenuhi dan sakaligus menjawab kebutuhan itu, Great Eastern Life Indonesia bersama mitranya telah membuat beragam inovasi. Sehingga dapat jadi opsi masyarakat Indonesia dalam memilih proteksi diri. “Kita ada produk unit link, produk reguler, dan kita juga ada Asset Link Protect. Salah satu untuk mendukung itu, kita mengeluarkan produk inovasi yang tepat sesuai dengan kebutuhan custumer. Jadi dia bisa memilih, mau investasi saja ada produknya. Kalau mau memproteksi masksimal jawabannya adalah Aset Link Protection,” papar dia. Jadi, lanjut Nina, semua produk yang mereka luncurkan dan tawarkan akan sesuai dengan profile costumer. Sehingga costumer sesuai dengan fase-fasenya dalam membuat asuransi jiwa. “Mungkin pertama dia membutuhkan protection dulu, kemudian fase selanjutnya butuhkan uang yang lebih dan dia bisa masuk unit link. Jadi sesuai dengan fase kita mempersiapkan dan melengkapi semua kebutuhan ini,” cetusnya. Perkembangan zaman yang sangat cepat membuat seseorang sangat membutuhkan perencanaan keuangan dan proteksi di setiap fase kehidupan guna mengantisipasi risiko yang dapat terjadi di masa depan. Seperti ketika seperti tutup usia harus diantisipasi karena dapat menimbulkan dampak finansial yang besar bagi keluarga yang ditinggalkan. “Selain itu perencanaan keuangan yang matang untuk masa pensiun juga harus dilakukan sejak dini agar risiko tidak cukupnya dana untuk hari tua dapat diatasi,” sambungnya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul “Asuransi Jiwa Sudah Dianggap Penting dan Perlu”, https://ekonomi.kompas.com/read/2018/10/31/214700826/asuransi-jiwa-sudah-dianggap-penting-dan-perlu.
Penulis : Murti Ali Lingga
Editor : Erlangga Djumena

brilliant-insurance-brokers-asuransi-terbaik-5

Lion Air Jatuh, Jasa Raharja Beri Perlindungan untuk Tiap Korban

Jakarta – Seluruh penumpang pesawat Lion Air JT 610 dipastikan mendapatkan jaminan perlindungan dari PT Jasa Raharja (Persero). “Kami menyampaikan turut prihatin atas peristiwa tersebut dan seluruh penumpang pesawat tersebut terjamin perlindungan Jasa Raharja,” ujar Direktur Utama Jasa Raharja Budi Rahardjo dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo, Senin, 29 Oktober 2018.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 33 dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 15 Tahun 2017, Budi mengatakan korban meninggal dunia akan mendapatkan hak santunan sebesar Rp 50 juta. Sementara, bagi korban luka-luka, perseroan akan menjamin biaya perawatan rumah sakit maksimum Rp 25 juta.

Sebelumnya, Basarnas menyatakan pesawat Lion Air JT 610 jatuh di perairan laut utara Karawang. Pesawat itu hilang kontak saat terbang dari Bandar Udara Soekarno Hatta, Banten, menuju Bandar Udara Depati Amir di Pangkal Pinang pada pagi hari tadi sekitar pukul 06.33 WIB.

Menindaklanjuti kejadian tersebut, Budi berujar telah menerima laporan dan langsung berkoordinasi dengan Basarnas, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan dan Pihak Lion Air. Selain itu perseroan juga hadir langsung di Crisis Center Bandara Dipati Amir Pangkal Pinang, Kantor Lion Air Terminal 1 Bandara Soekarno-Hatta dan Kantor Basarda DKI Jakarta untuk memastikan keterjaminan dari para penumpang.

Lion Air telah memberikan pernyataan resmi ihwal kecelakaan yang menimpa pesawatnya dengan nomor penerbangan JT 610 dengan rute penerbangan Jakarta – Pangkalpinang. Corporate Communications Strategic of Lion Air Danang Mandala Prihantoro mengatakan pesawat mengalami kecelakaan setelah lepas landas dari Bandar Udara Internasional Soekarno Hatta pukul 06:20 WIB menuju Pangkalpinang.

“Setelah 13 menit mengudara pesawat jatuh di sekitar Karawang, jawa Barat,” ujar Danang dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo. Pesawat tersebut jatuh di koordinat koordinat S 5’49.052” E 107’ 06.628”.

Pesawat tersebut tercatat mengangkut 178 penumpang dewasa satu penumpang anak-anak dan dua penumpang bayi. Danang mengatakan dalam penerbangan ini juga ada tiga pramugari sedang pelatihan dan satu teknisi.

Menurut Danang, pesawat dengan registrasi PK-LQP berjenis Boeing 737 MAX 8. Pesawat itu, kata dia, adalah keluaran tahun 2018 dan baru dioperasikan oleh Lion Air sejak 15 Agustus 2018 . “Pesawat dinyatakan laik operasi,” kata dia.

sapi

Sensus Terbaru, Populasi Sapi Lokal Susut 2,8 Juta Ekor dalam 2 Tahun

Jakarta – Hasil sensus pertanian terkait populasi sapi potong yang dilakukan Badan Pusat dan Statistik (BPS) hingga 1-31 Mei 2013 menghasilan data yang mengejutkan. Tercatat populasi sapi potong lokal menyusut signifikan dalam 2 tahun terakhir.

Hasil sensus sapi 2011 lalu tercatat populasi sapi potong di Indonesia masih tercatat 14,8 juta ekor, namun kenyataannya kini hanya tersisa sekitar 12 juta ekor saja.

“Statistik sudah keluar bahwa menurun sapi peternak kita, hanya 12 juta padahal peternaknyakan 6 juta, berarti 1 peternak itu kan 2 ekor. Nah itu tidak bisa berkompetisi dengan yang lain,” kata Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa di kantor Pusat Ditjen Pajak, Jakarta, Jumat (16/8/2013).

Menurut Hatta dengan kenyataan itu, maka sulit untuk menstabilkan harga daging di dalam negeri dengan mengandalkan sapi lokal sehingga sapi dan daging impor masih sangat diperlukan. Alasannya dalam setahun saja kebutuhan daging sapi potong di Indonesia bisa mencapai 3-4 juta ekor per tahun.

“Itu nggak akan cukup membuat harga daging menjadi baik. Kita masih ingin berswasembada daging walaupun dalam waktu yang lama. Ini yang kemungkinan daging dalam mengimpor dalam waktu yang lama. Termasuk tahun depan,” katanya.

Seperti diketahui Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan hasil resmi sensus sapi dan kerbau tahun 2011 yaitu berjumlah 16.707.204 ekor yang tersebar luas di seluruh wilayah Indonesia. Sensus sapi dan kerbau berlangsung dari tanggal 1-30 Juni 2011.

Jumlah tersebut dibagi kembali menjadi 3 jenis hewan yang dihitung, yaitu sapi potong, sapi perah, dan kerbau. Berdasarkan sensus didapatkan hasil sebagai berikut:

  • Sapi potong 14.805.053 ekor
  • Sapi perah 597.135 ekor
  • Kerbau 1.305.016 ekor
freeport

Punya Niat Bangun Smelter, Freeport Masih Boleh Ekspor Tambang Mentah

Jakarta – Pemerintah masih memperbolehkan PT Freeport Indonesia mengekspor tambang mentahnya dari tambang di Papua tahun depan, meskipun UU Minerba melarang ekspor tambang mentah dilakukan mulai tahun depan. Apa alasan pemerintah?

Menko Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan, pemerintah masih membolehkan Freeport mengekspor tambang mentah karena Freeport sudah menunjukkan niat baik dan nyata untuk membangun pabrik pengolahan tambang mentah atau smelter.

“Sebetulnya Freeport ini sebenarnya mau membangun smelter. Dan dia sudah memiliki smelter. Artinya mereka sudah melaksanakan UU tersebut. Hanya memang masih 30-an persen. Nah ini kalau secara bertahap dan menunjukkan untuk membangun maka akan kita bicarakan. Yang tidak kita benarkan kalau tidak ada niat untuk bangun,” kata Hatta di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (16/8/2013).

Freeport memang telah mengandeng mitra PT Indosmelt dan PT Indovasi Mineral Indonesia untuk membangun smelter di dalam negeri. Namun smelter ini baru ditargetkan rampung pada 2017, artinya pada 2017 nanti Freeport telah memiliki 2 (dua) pabrik pemurnian, salah satunya yang sudah peroperasi di Gresik yakni PT Smelting.

Manajemen Freeport Indonesia pernah meminta kompensasi kepada pemerintah agar sebelum smelter ini jadi, pihaknya masih diperbolehkan mengekspor tambang mentah hingga smelter ini selesai dibangun.

PNS

Gaji PNS Naik 6% di 2014, Hatta: Silakan Lihat Pelayanan Publiknya Nan

Jakarta – Tahun depan, gaji pegawai negeri sipil (PNS), anggota TNI dan Polri akan naik 6%. Pemerintah menjanjikan pelayanan publik yang semakin baik kepada masyarakat.

Menko Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan, kenaikan gaji ini nantinya harus diiringi oleh pelayanan kepada masyarakat yang makin baik.

“Itu (kenaikan gaji) berkaitan dengan pelayanan publik. Silakan lihat pelayanan publiknya nanti. Karena key performance indikator (KPI)-nya di situ. Hasilnya itu dalam pelayanan publik,” ungkap Hatta saat jumpa pers Nota Keuangan dan RAPBN 2014 di Gedung Ditjen Pajak, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Jumat (16/8/2013).

Kenaikan gaji PNS, anggota TNI dan Polri ini membuat anggaran belanja pegawai apda RAPBN 2014 naik 18,8% menjadi Rp 276,7 triliun, dibandingkan anggaran belanja pegawai pada APBN-P 2013 yang sebesar Rp 233 triliun.

Melalui anggaran tersebut, pemerintah memberikan kompensasi baik dalam bentuk uang maupun barang yang diberikan kepada pegawai pemerintah sebagai imbalan dan penghargaan atas pekerjaan yang telah dilaksanakan.